Minggu, 06 Februari 2011

SANG TITIH DAN SANG TUMA


Sang Sambada lanjut bercerita, “Dengarkanlah tuanku sang pendeta!. Jaman dulu ada seekor Tuma bernama Siasada, Ia selalu tinggal pada kasur sang raja. Tempat itu amat rahasia berdekatan dengan bantal sang raja. Selain Sang Tuma ada juga sang Titih yang bernama Candila.Ia berdiam diantara dinding balai-balai. Sang Candila amat kagum meliha sang Siasada amat gemuk. Sang Candila segera mendekati sang Siasada seraya bertanya dengan sangat hormat, mukanya sedih ,berkata memuji,”Tuanku kedatangan saya, tidak lain ingin memperkenalkan diri..Saya bernama sang Candila,tempat saya ada diantara dinding dekat dengan kepala sang raja. Saya selalu kelapran,kekurangan makanan.jarang mendapat makanan. Itulah sebabnya badan saya kurus kering.

Saya tidak pernah puas menikmati makanan. Baru saja saya ingin mengisap darah, orang-orang yang bersandar di dinding itu,cepatan ia terkejut lalu bangun seraya pergi dari situ.Sedih hati saya,kalau tuan tidak menolong saya,yng kesakitan. Saya amat kagum melihat badan tuan yang gemuk,berwibawa.Sudah jelas tuan tidak kekurangan makanan. Semoga tuan suka menjadikan saya siswa tuan.Saya selalu akan berbakti dan mengikuti perintah tuan.” Sang Siasada kasihan mendengar permohonan sang Candila,” Aduh dewa sang Candila amat senang saya bersabat denganmu. Jangan takut kekurangan makan.! Namun kamu harus kuat menunggu, meniru dan mengikuti perbuatanku.Jangan berbuat tamak/loba memuaskan hawa nafsu. Perhatikan dengan baik ,cari waktu beliau sudah lelap tertidur,bila belum lelap lebih baik kamu menunggu. Lebih baik tidak makan dibandingkan kamu menggigit sebelum ia tertidur lelap. Nasehat ini patut kamu ikuti ,kalau sudah demikian jelas kamu akan selamat. Walau banyak punya kekayaan dan makanan yang berlimpah,kalau loba iri hati itu tak bisa dibendung, semua itu tak lama bisa dinikmati, seperti burung cangak mati di taman Kumudasari.

  Sang Candila ingin mendengarkan cerita burung itu,lalu menyuruh Siasada (Tuma) menceritakan burung Cangak tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar