Jumat, 09 Maret 2012

Wejangan Dr. I Nyoman Tika via akun FB-nya (3)


Bukan bermaksud ingin usil dan melanggar hak cipta kata-kata mutiara dengan mengcopy paste status update dari dosen "nyentrik" saya yang satu ini, tapi postingan ini lahir dari rasa ingin berbagi kepada semua blogger mengenai nasehat dan motivasi yang baik ini, Siapa tau Bapak Tika bisa jadi the next Mario Teguh, astungkara. heheheh.......Let's see......

Ketika di Bandung, saya selalu mendapat cerita menarik dari para sahabat di Lab Biokatalis PAU ITB, saya senang sekali, kini kadan-kadang saya rindu kondisi itu lagi pada masa-masa itu lagi, teman saya saat itu baru pulang dari solat, dia senang bercerita kepada saya. Pesannya sederhana jangan sepelekan hal-hal kecil, siapa tahu itu bisa menyelamatkan anda, katanya, berikut ceritanya, izinkan saya berbagi ke anda dengan modifikasi seperlunya.

Masih ingat kisah tentang Nabi Nuh? Saat ia menjalankan perintah Tuhan untuk membuat kapal banyak kaumnya yang mengolok-ngolok dan menghinanya. Ada yang berkata, “Wahai Nuh! Bukankah menurut pengakuanmu, engkau seorang Nabi dan Rasul? Mengapa engkau sekarang menjadi tukang kayu dan membuat perahu?” Ada pula yang mengejek, “Kamu pasti sudah gila membuat perahu di tempat yang jauh dari air.”

Walau diejek, dicaci dan dihina Nabi Nuh tidak mempedulikan. Dia tetap menjalankan perintah-Nya dengan penuh kesungguhan. Singkat cerita, kapal besar itupun selesai dibuat. Tidak lama kemudian, turunlah hujan lebat selama 40 hari 40 malam. Banjir besar menenggelamkan semua orang dan hewan ternak, tidak ada yang selamat kecuali yang ikut naik di atas kapal Nabi Nuh.

Pelajaran apa yang bisa kita petik? Pertama, ide atau gagasan yang disepelekan dan dihina orang saat ini, boleh jadi itulah yang menyelamatkan hidup Anda di masa yang akan datang. Banyak ide-ide bisnis yang awalnya disepelekan beberapa tahun kemudian tumbuh menggurita menjadi bisnis kelas dunia.

Teh botol dan air mineral dalam kemasan adalah dua produk yang sering menjadi contoh. Dulu banyak yang berkata, “Harga air minum kok lebih mahal dari bensin, pasti tidak akan laku.” Tapi coba lihat sekarang, hampir di semua toko makanan, bahkan di pinggiran jalan, selalu tersedia teh botol dan air minum dalam kemasan.

Contoh lain, Pengusaha, Rangga Umara sukses mengubah paradigma tentang lele. Dulu pecel lele hanya dijual di warung tenda pinggir jalan. Sekarang, Anda bisa menikmati pecel lele di ruangan nyaman ber-AC dan disajikan dengan berbagai rasa. Sang pemilik Pecel Lele Lela itu kini sudah memiliki puluhan outlet di berbagai tempat.

Pelajaran kedua, ikutilah perintah Tuhan maka Anda akan selamat. Semua orang yang mengikuti Nabi Nuh untuk masuk ke dalam kapal dia selamat. Perahu Nabi Nuh ibarat perintah-Nya, siapa yang berpegang teguh kepada-Nya maka dia akan selamat.

Sungguh ilmu dan pengetahuan kita amatlah terbatas. Banyak hal yang menurut kita baik padahal itu buruk menurut-Nya. Sebaliknya, banyak hal yang menurut kita buruk tetapi itu baik menurut-Nya. Agar kita tidak salah, berpegang teguhlah pada perintah-Nya karena Dia Yang Maha Tahu.

Jadi, teruslah mencari dan membuat ide-ide brilian dalam kehidupan. Boleh jadi saat ini orang menertawakan ide Anda. Namun bila Anda yakin dan senang melakukannya, maka lakukanlah. Hanya saja, Anda harus memastikan bahwa ide Anda tidak bertentangan dengan perintah-Nya. Dengan paradigma ini, hidup Anda akan terjaga di masa yang akan datang dan masa setelah kehidupan dunia. Semoga bermanfaat.......

Akun FB Dr. I Nyoman Tika, M.Si 

Wejangan Dr. I Nyoman Tika via akun FB-nya (2)



Bukan bermaksud ingin usil dan melanggar hak cipta kata-kata mutiara dengan mengcopy paste status update dari dosen "nyentrik" saya yang satu ini, tapi postingan ini lahir dari rasa ingin berbagi kepada semua blogger mengenai nasehat dan motivasi yang baik ini, Siapa tau Bapak Tika bisa jadi the next Mario Teguh, astungkara. heheheh.......Let's see......


Tidur yang sehat? Saya punya kisah tentang itu, saat dulu menjadi mahasiswa, teman-teman juga sering nulis dan diskusi ketika saya menjadi aktivis di bandung, inilah kisah uniknya.

Jam kita berangkat dan bangun dari tidur mempunyai efek psikologis. Kalau kita bangun, dan merasa masih kurang tidur, maka kita cenderung merasa ngantuk dan mengalami ‘bad mood’, perasaan yang tidak enak. Padahal boleh jadi kita sudah tidur cukup lama.

Dulu, waktu mahasiswa, bila terpaksa begadang hingga dini hari, saya melakukan kiat kecil yaitu mengubah jam dinding di kamar saya menjadi lebih awal. Ini tipuan psikologis. Misalnya sebenarnya sudah jam 01.15 dini hari, maka sebelum tidur saya ubah jarum jamnya menjadi pukul 09.15 malam (pukul 21.15). Jadi, walau alam sadar tahu bahwa itu cuma tipuan, ajaibnya alam bawah sadar saya percaya saja, dan kemudian bisa memulai tidur dengan normal. Tentu saja saat bangun tetap menggunakan weker kecil sesuai jam aslinya, yaitu sekian menit sebelum jam 5 pagi. Lalu saya kembalikan jam dinding menjadi seperti semula. Rasanya memang sudah tidur 8 jam! Dan tubuh ini merasa cukup segar (walaupun sekitar jam 10 pagi akan mengalami kantuk).

Teman saya punya cerita lucu. Pernah suatu kali dia bersama teman-temannya tidur bersama dengan janji bahwa pagi harinya mereka akan lari pagi. Dari beberapa orang itu telah bersepakat untuk ‘ngerjain’ salah seorang dari mereka. Maka pada malam itu ada yang sengaja bangun lebih awal, kalau tak salah sekitar jam 2 dini hari, lalu membangunkan yang lain kecuali satu orang. Kemudian mereka ini mengubah jam dinding dari jam yang sebenarnya menjadi jam 5 pagi. Baru kemudian mereka membangunkan teman terakhir mereka yang masih tidur. Selanjutnya mereka berpura-pura semangat untuk olahraga pagi. Setelah selesai bersiap-siap, mulailah mereka lari pagi. Tentu saja komplotan bandel ini membiarkan teman mereka yang satu itu agar berlari kencang di depan, sementara mereka sendiri berjalan pelan-pelan. Kontan saja petugas hansip menjadi heran karena ada orang lari malam-malam! Hahaha.

Nah, berikut ini adalah kiat tidur yang lebih ilmiah. Deepak Chopra menulis tentang seni tidur nyenyak yang ditemukan dalam kitab kuno Ayurveda. Deepak menuliskan kiat itu dalam buku yang terjemah Indonesianya berjudul “Tidur Nyeyak, Mengapa Tidak?” terbitan Ikon Teralitera, 2003 (judul asli: Restful Sleep, 1994). Secara garis besar waktu kita dalam dua puluh empat jam akan terbagi menjadi waktu yang ringan/mudah berubah (Vata), sedang (Pitta), dan berat/tenang/lambat (Kapha). Setiap waktu mempunyai durasi 4 jam, dan dimulai pada pukul 10 pagi, yaitu akhir masa Kapha dan masuk Pitta. Dengan demikian secara keseluruhan dalam 24 jam terjadi dua kali siklus, yaitu Pitta (10.00-14.00), Vata (14.00-18.00), Kapha (18.00-22.00), Pitta (22.00-02.00), Vata (02.00-06.00), dan Kapha (06.00-10.00). Itulah yang disebut siklus Dosha.

Kiatnya adalah berangkat tidur malam pada saat Kapha, yaitu saat berat dimana sesuatu menjadi lembam sulit berubah. Karena itu kiatnya adalah tidur sebelum atau tepat pukul 10 malam! Bila melewati masa Kapha, kita akan masuk masa Pitta dimana tubuh kita menjadi ringan dan riang. Itulah kenapa setelah melewati pukul 10 malam rasa kantuk tiba-tiba menguap dan tubuh kita menjadi lebih ringan, enteng, riang. Akibatnya kita baru ngantuk kembali setelah melewati pukul 12 malam, dimana kondisi fisik kita mulai jatuh kelelahan. Itupun sering diikuti sulit tidur dan kegelisahan. Jadi kiatnya adalah: tidur sebelum jam 10 malam. Demikian saran kitab Ayurveda.

Kiat yang lain adalah hasil penelitian ilmiah bahwa siklus tidur kita dari awal hingga mencapai REM (Rapid Eye Movement) seluruhnya berkisar 90 menit. Jadi bila kita bisa tidur sepanjang 90 menit (1,5 jam) dan kelipatannya, maka akan berpeluang bangun dalam kondisi segar karena siklus tidurnya tuntas dan tubuh mendapatkan cukup waktu istirahat. Jadi untuk mendapatkan kesegaran tubuh perlu diatur agar tidur kita bisa mencapai 1,5 jam, 3 jam, 4,5 jam, 6 jam, atau 7,5 jam. Selama ini anjurannya adalah tidur 8 jam yang merupakan pendekatan dari 7,5 jam (anggap 30 menit awal barulah memulai usaha tidur).

Sekarang saya sedang bereksperimen untuk tidur dengan target bangun pukul 03.30. Dengan demikian waktu yang ideal untuk memulai tidur bila mengejar total 6 jam adalah pukul 21.30. Sejauh ini hasilnya oke juga!

Oh ya, tidur dengan lampu dipadamkan atau remang-remang juga sangat membantu fisik kita untuk lebih cepat pulih. Kabarnya karena adanya lampu listrik telah menyebabkan manusia modern menjadi terus aktif hingga larut malam, dan akibatnya mengalami guncangan siklus tidur yang bisa berakibat insomnia. Manusia gua jaman dulu lebih sehat tanpa insomnia karena bisa tidur lebih teratur. Hehe......

Akun FB Dr. i Nyoman Tika, M.Si 

Wejangan Dr. I Nyoman Tika via Akun FB-nya (1)


Bukan bermaksud ingin usil dan melanggar hak cipta kata-kata mutiara dengan mengcopy paste status update dari dosen "nyentrik" saya yang satu ini, tapi postingan ini lahir dari rasa ingin berbagi kepada semua blogger mengenai nasehat dan motivasi yang baik ini, Siapa tau Bapak Tika bisa jadi the next Mario Teguh, astungkara. heheheh.......Let's see......

Air dan kekuatan Kehendak
Nunas tirta (memohon air suci, red), dan mengaturang pekelem (menghaturkan sesajen dengan menenggelamkan sesuatu baik di laut, danau, sungai maupun kawah, red), semakin ilmiah, tergantung benak dan kehendak dibalik perbuatan itu. Air bisa membaca, ah masak?

Tapi begitulah hasil penelitian Masaru Emoto. Beberapa buah air dalam tabung suling dijadikan percobaan ditempeli tulisan. Tabung pertama dijadikan tabung kontrol, artinya tidak ditempeli tulisan apapun. Tabung kedua diberi tulisan Love and Appreciation (cinta dan penghargaan), dan tabung nomor tiga ditempel tulisan Thank You (terimakasih), tabung berikutnya ditempeli umpatan You Make Me Sick, I Will Kill You (kamu bikin saya muak, saya akan membunuhmu), lalu tabung berikutnya ditempeli nama Adolph Hitler, dan Mother Theresa.

Semua tabung tersebut dibiarkan semalaman, kemudian keesokan harinya diambil setetes air, didinginkan, lalu kristal airnya di foto melalui mikroskop. Hasilnya luar biasa! Air yang yang diberi tulisan baik-baik ternyata tumbuh kristalnya dengan indah. Sedangkan air yang ditempeli tulisan buruk mengalami kekacauan pada kristalnya.

Benarkah si air bisa membaca tulisan yang ditempel di tabung tersebut? Tentu saja tidak. Emoto meyakini bahwa energi pikiran kitalah yang mempengaruhi air tersebut. Ketika kita menuliskan sesuatu, maka tulisan itupun menggerakkan energi pikiran, energi kehendak, atau mungkin energi batin kita. Energi inilah yang mempengaruhi air.

Eksperimen tersebut semakin meyakinkan saya bahwa doa-doa yang kita ucapkan, amal-amal yang kita lakukan sehingga membuat hati kita tentram, dan semua petunjuk untuk berbuat baik yang dianjurkan agama, mempunyai efek maha dahsyat bagi kesehatan kita. Kita tahu bahwa otak kita berisi air hingga 75%, jantung 75%, paru-paru 86%, darah kita hingga 83% air, dan secara keseluruhan tubuh kita mengandung air sebanyak 55% untuk bobot wanita dewasa, dan 60% untuk bobot pria dewasa. Jelas, apapun yang kita lakukan akan mempengaruhi energi kehendak kita, dan secara langsung akan berakibat pada fisik kita. Subhanallah….

Itulah kenapa saya berusaha menghindari sinetron yang isinya orang-orang saling marah. Demikian pula menghindari lagu dengan syair yang sedih-sedih dan frustasi. Sebaliknya saya menjadi kian mantap untuk sering-sering menyatakan kepada istriku, “I love you, dik… so much, muach.......

Akun FB Dr. I Nyoman Tika, M.Si