Dewa Sastrawidana
Dosen Jurusan Pendidikan Kimia
Universitas Pendidikan Ganesha
Abstrak
Pencemaran lingkungan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Salah satu penyebabnya adalah pembangunan industri yang tidak berwawasan lingkungan. Di satu sisi, pembangunan industri ditujukan untuk kesejahteraan manusia, di sisi lain produksi limbah industri sangat banyak mengancam kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan industri saat ini masih kontroversi. Untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif tersebut, diperlukan konsep pembangunan industri yang berintegrasi dengan perlindungan lingkungan. Salah satunya adalah mewajibkan setiap industri untuk mengelola limbah yang berpotensi menimbulkan dampak penting sebelum dibuang ke lingkungan.
Inovasi pengolahan limbah cair ke arah peningkatan efisiensi, murah dan ramah lingkungan merupakan suatu tuntutan. Hal ini disebabkan kondisi industri yang ada di Indonesia dan di Bali khususnya hampir sebagian besar berkatagori skala kecil- menengah. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, para ilmuwan secara intensif melakukan berbagai kajian teknologi pengolahan limbah cair baik menggunakan cara kimia, fisika dan biologi. Hasil kajian tentang pengolahan limbah cair menggunakan cara kimia, fisika dan biologi menunjukkan bahwa metode kimia dan fisika memang terbukti ampuh dalam merombak limbah cair seperti limbah tekstil dan limbah logam berat. Namun, metode ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya (a) memerlukan biaya pengolahan besar, (b) menimbulkan permasalahan baru bagi lingkungan, dan (c) kurang ramah lingkungan. Melihat kelemahan tersebut, inovasi pengolahan limbah cair saat ini diarahkan pada penggunaan mikroorganisme maupun tumbuhan air (fitoremediasi).
Salah satu teknologi bioremediasi pengolahan limbah cair yang prospektif adalah teknologi biofilm. Nilai strategis bioremediasi limbah cair menggunakan biofilm adalah (a) mikrob lebih resisten terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim, (b) Lebih efisien nutrisi, (c) Washout bakteri dapat diminimalkan bilamana menggunakan konsorsium bakteri dan (d) Reaktor dapat digunakan secara berulang-ulang sehingga low cost dan dapat digunakan secara berkelanjutan.
Akan diuraikan prosfektif teknologi biofilm dalam aplikasinya untuk bioremediasi limbah cair dalam mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar