Bukan bermaksud ingin usil dan melanggar hak cipta kata-kata mutiara dengan mengcopy paste status update dari dosen "nyentrik" saya yang satu ini, tapi postingan ini lahir dari rasa ingin berbagi kepada semua blogger mengenai nasehat dan motivasi yang baik ini, Siapa tau Bapak Tika bisa jadi the next Mario Teguh, astungkara. heheheh.......Let's see......
Ketika di Bandung, saya selalu mendapat cerita menarik dari para sahabat di Lab Biokatalis PAU ITB, saya senang sekali, kini kadan-kadang saya rindu kondisi itu lagi pada masa-masa itu lagi, teman saya saat itu baru pulang dari solat, dia senang bercerita kepada saya. Pesannya sederhana jangan sepelekan hal-hal kecil, siapa tahu itu bisa menyelamatkan anda, katanya, berikut ceritanya, izinkan saya berbagi ke anda dengan modifikasi seperlunya.
Masih ingat kisah tentang Nabi Nuh? Saat ia menjalankan perintah Tuhan untuk membuat kapal banyak kaumnya yang mengolok-ngolok dan menghinanya. Ada yang berkata, “Wahai Nuh! Bukankah menurut pengakuanmu, engkau seorang Nabi dan Rasul? Mengapa engkau sekarang menjadi tukang kayu dan membuat perahu?” Ada pula yang mengejek, “Kamu pasti sudah gila membuat perahu di tempat yang jauh dari air.”
Walau diejek, dicaci dan dihina Nabi Nuh tidak mempedulikan. Dia tetap menjalankan perintah-Nya dengan penuh kesungguhan. Singkat cerita, kapal besar itupun selesai dibuat. Tidak lama kemudian, turunlah hujan lebat selama 40 hari 40 malam. Banjir besar menenggelamkan semua orang dan hewan ternak, tidak ada yang selamat kecuali yang ikut naik di atas kapal Nabi Nuh.
Pelajaran apa yang bisa kita petik? Pertama, ide atau gagasan yang disepelekan dan dihina orang saat ini, boleh jadi itulah yang menyelamatkan hidup Anda di masa yang akan datang. Banyak ide-ide bisnis yang awalnya disepelekan beberapa tahun kemudian tumbuh menggurita menjadi bisnis kelas dunia.
Teh botol dan air mineral dalam kemasan adalah dua produk yang sering menjadi contoh. Dulu banyak yang berkata, “Harga air minum kok lebih mahal dari bensin, pasti tidak akan laku.” Tapi coba lihat sekarang, hampir di semua toko makanan, bahkan di pinggiran jalan, selalu tersedia teh botol dan air minum dalam kemasan.
Contoh lain, Pengusaha, Rangga Umara sukses mengubah paradigma tentang lele. Dulu pecel lele hanya dijual di warung tenda pinggir jalan. Sekarang, Anda bisa menikmati pecel lele di ruangan nyaman ber-AC dan disajikan dengan berbagai rasa. Sang pemilik Pecel Lele Lela itu kini sudah memiliki puluhan outlet di berbagai tempat.
Pelajaran kedua, ikutilah perintah Tuhan maka Anda akan selamat. Semua orang yang mengikuti Nabi Nuh untuk masuk ke dalam kapal dia selamat. Perahu Nabi Nuh ibarat perintah-Nya, siapa yang berpegang teguh kepada-Nya maka dia akan selamat.
Sungguh ilmu dan pengetahuan kita amatlah terbatas. Banyak hal yang menurut kita baik padahal itu buruk menurut-Nya. Sebaliknya, banyak hal yang menurut kita buruk tetapi itu baik menurut-Nya. Agar kita tidak salah, berpegang teguhlah pada perintah-Nya karena Dia Yang Maha Tahu.
Jadi, teruslah mencari dan membuat ide-ide brilian dalam kehidupan. Boleh jadi saat ini orang menertawakan ide Anda. Namun bila Anda yakin dan senang melakukannya, maka lakukanlah. Hanya saja, Anda harus memastikan bahwa ide Anda tidak bertentangan dengan perintah-Nya. Dengan paradigma ini, hidup Anda akan terjaga di masa yang akan datang dan masa setelah kehidupan dunia. Semoga bermanfaat.......
Akun FB Dr. I Nyoman Tika, M.Si
Ketika di Bandung, saya selalu mendapat cerita menarik dari para sahabat di Lab Biokatalis PAU ITB, saya senang sekali, kini kadan-kadang saya rindu kondisi itu lagi pada masa-masa itu lagi, teman saya saat itu baru pulang dari solat, dia senang bercerita kepada saya. Pesannya sederhana jangan sepelekan hal-hal kecil, siapa tahu itu bisa menyelamatkan anda, katanya, berikut ceritanya, izinkan saya berbagi ke anda dengan modifikasi seperlunya.
Masih ingat kisah tentang Nabi Nuh? Saat ia menjalankan perintah Tuhan untuk membuat kapal banyak kaumnya yang mengolok-ngolok dan menghinanya. Ada yang berkata, “Wahai Nuh! Bukankah menurut pengakuanmu, engkau seorang Nabi dan Rasul? Mengapa engkau sekarang menjadi tukang kayu dan membuat perahu?” Ada pula yang mengejek, “Kamu pasti sudah gila membuat perahu di tempat yang jauh dari air.”
Walau diejek, dicaci dan dihina Nabi Nuh tidak mempedulikan. Dia tetap menjalankan perintah-Nya dengan penuh kesungguhan. Singkat cerita, kapal besar itupun selesai dibuat. Tidak lama kemudian, turunlah hujan lebat selama 40 hari 40 malam. Banjir besar menenggelamkan semua orang dan hewan ternak, tidak ada yang selamat kecuali yang ikut naik di atas kapal Nabi Nuh.
Pelajaran apa yang bisa kita petik? Pertama, ide atau gagasan yang disepelekan dan dihina orang saat ini, boleh jadi itulah yang menyelamatkan hidup Anda di masa yang akan datang. Banyak ide-ide bisnis yang awalnya disepelekan beberapa tahun kemudian tumbuh menggurita menjadi bisnis kelas dunia.
Teh botol dan air mineral dalam kemasan adalah dua produk yang sering menjadi contoh. Dulu banyak yang berkata, “Harga air minum kok lebih mahal dari bensin, pasti tidak akan laku.” Tapi coba lihat sekarang, hampir di semua toko makanan, bahkan di pinggiran jalan, selalu tersedia teh botol dan air minum dalam kemasan.
Contoh lain, Pengusaha, Rangga Umara sukses mengubah paradigma tentang lele. Dulu pecel lele hanya dijual di warung tenda pinggir jalan. Sekarang, Anda bisa menikmati pecel lele di ruangan nyaman ber-AC dan disajikan dengan berbagai rasa. Sang pemilik Pecel Lele Lela itu kini sudah memiliki puluhan outlet di berbagai tempat.
Pelajaran kedua, ikutilah perintah Tuhan maka Anda akan selamat. Semua orang yang mengikuti Nabi Nuh untuk masuk ke dalam kapal dia selamat. Perahu Nabi Nuh ibarat perintah-Nya, siapa yang berpegang teguh kepada-Nya maka dia akan selamat.
Sungguh ilmu dan pengetahuan kita amatlah terbatas. Banyak hal yang menurut kita baik padahal itu buruk menurut-Nya. Sebaliknya, banyak hal yang menurut kita buruk tetapi itu baik menurut-Nya. Agar kita tidak salah, berpegang teguhlah pada perintah-Nya karena Dia Yang Maha Tahu.
Jadi, teruslah mencari dan membuat ide-ide brilian dalam kehidupan. Boleh jadi saat ini orang menertawakan ide Anda. Namun bila Anda yakin dan senang melakukannya, maka lakukanlah. Hanya saja, Anda harus memastikan bahwa ide Anda tidak bertentangan dengan perintah-Nya. Dengan paradigma ini, hidup Anda akan terjaga di masa yang akan datang dan masa setelah kehidupan dunia. Semoga bermanfaat.......
Akun FB Dr. I Nyoman Tika, M.Si
Tidak ada komentar:
Posting Komentar